SUARA BANUA News – Banjar,
Puncak kegiatan Haul ke 15 KH.Muhammad Zaini Abdul Ghani atau Guru Sekumpul, jatuh pada malam Ahad, 29 Pebruari dan malam Senin 1 Maret 2020 mendatang.
JADWAL ini ditetapkan berdasarkan hasil rapat panitia dan relawan dalam rapat koordinasi pemantapan Haul ke 15 Guru Sekumpul Jumat malam, 20 Desember 2020 di teras Mushalla Ar Raudah Komplek Sekumpul, Martapura dan dipimpin Guru Sa’aduddin.
Selain panitia dan relawan, rapat tersebut juga diikuti Struktural Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) Kabupaten Banjar, guna mengevaluasi permasalahan yang menjadi kendala dalam kegiatan haul setiap tahunnya.
Salah satunya, kondisi drainase di samping ruas Jalan Mantri Empat, Kelurahan Keraton, dekat Pertokoan Pusat Perbelanjaan Sekumpul (PPS) Martapura.
Drainase ini banyak dikeluhkan, karena tidak berfungsi selain mengeluarkan aroma bau yang tidak sedap dan sangat mengganggu jemaah yang melintas.
” Berkaca dari kejadian tahun lalu, keberadaan drainase cukup mengganggu jemaah. Ini juga menjadi pokok bahasan kita semua,” ujar Lurah Keraton, Astamaji Faujan, Senin, (23/12/2019).
Kendati pada kegiatan haul sebelumnya, petugas dan relawan Kelurahan Keraton di bantu warga, secara swadaya melakukan normalisasi drainase. Namun, itu belum maksimal, karena sampahnya sudah mengkristal,” tambah Astamaji.
Kepada instansi terkait, Astamaji meminta pembersihan dan normalisasi drainase di kawasan jalan Mantri Empat tersebut segera dikerjakan.
Jamaah yang menghadiri haul Guru Sekumpu, setiap tahun jumlahnya semakin bertambah. Sehingga harus dibarengi dengan perbaikan infrastruktur yang ada.
” Sebagai kota yang banyak melahirkan ulama besar, seperti Datu kelampaian dan Guru Sekumpul, tentunya kita malu dengan kondisi kota seperti ini. Sampahnya, dan kesemrautannya,”
Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Penataan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Banjar, Ade Rizali, ketika dikonfirmasi tidak berada ditempat.
Tumpukan samoah plastik juga terlihat di dalam drainase di sekitar RTH Ratu Zalecha.**
tim suara BANUA News