suara BANUA news – MARTAPURA, Sholawat menggema di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Ratu Zalecha Martapura, malam pergantian tahun 2019 ke 2020 dan dipimpin langsung Bupati Banjar, H. Khalillurahman.

RATUSAN jemaah yang hadir, nampak antusias melantunkan
Sholawat, mulai dari anak-anak, remaja dan dewasa juga nampak menghayati bacaan sholawat. Tak hanya dari Martapura , mereka juga dari berbagai pelosok dari kabupaten Banjar.


Menurut Kepala Disbudpar Kabupaten Banjar, HM Haris Rifani, kegiatan ‘Banjar Bersholawat tahun 2019’ merupakan program kerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banjar, yang telah tertuang dalam Rencana Strategis (Renstra) atau dokumen pelaksanaan anggaran perubahan 2019.

“Digelarnya kegiatan Banjar bersholawat pada malam pergantian tahun, selain sebagai sarana hiburan masyarakat juga bertujuan untuk melestarikan kesenian budaya banjar yang bernuansa relegi,” ujar Haris saat menyampaikan laporan kegiatan Banjar Bersholawat.

Banjar bersholawat yang dirangkai dengan sejumlah kegiatan budaya banjar bernafaskan Islami seperti, pembacaan Burdah, Gambus Nasyid, Maulid Habsyi, dan Japin Marawis tersebut tentunya sudah sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banjar, sambung Haris.

Bupati Banjar, H Khalilurrahman pun sangat mengapresiasi dan bersyukur atas terselenggaranya Banjar Bersholawat pada malam pergantian tahun 2019 ke 2020.

“Perlu saya tekankan dan tegaskan kembali, kegiatan ‘Banjar Bersholawat’ ini bukan suatu kegiatan ajang kumpul-kumpul atau melaksanakan penyambutan tahun baru. Ingat, Sabda Nabi Muhammad SAW dari Ibnu Umar; Barang siapa yang menyerupai (menuruti) suatu kaum, maka dia termasuk bagian (golongan) mereka. Hadist riwayat Ahmad dan Ibnu Daud,” ujar Bupati Banjar

Kegiatan Banjar Bersholawat ini merupakan sebuah bentuk rasa mahabbah, kasih sayang, rindu kita kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW.

“Momentum Banjar Bersholawat ini juga sebagai bentuk (tafakkur) dan (tadzakkur) atau memikirkan dan merenungkan sudah sampai dimana, dan dipakai untuk apa umur kita pada 2019 yang telah lalu, serta bagaimana kita akan hiasi perbuatan kita pada 2020 mendatang,” lanjut bupati.

Mantan Ketua Tahfidziyah Nahdatul Ulama (NU) Kabupaten Banjar priode 1988-1992 imi pun mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Banjar untuk introspeksi diri, dan merenungkan setiap kesalahan yang telah lalu agar bertobat dan bertekad tidak akan mengulanginya lagi. Sehingga ditahun mendatang menjadi pribadi yang lebih baik.

“Saya mengajak untuk bersama-sama menciptakan kehidupan bermasyarakat ke arah yang lebih baik. Kita jadikan kegiatan Banjar Bersholawat ini untuk meminimalisir dan mencegah perbuatan munkar dalam menyambut Tahun Baru masehi. Ingat malam tahun baru, jangan melakukan maksiat dan kemungkaran, jangan melakukan tindakan yang sia-sia dan mubazir),” tegasnya.***

tim suara banua news

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here