foto ilustrasi


Suarabanuanews – BANJARMASIN, Telkomsel Gadget dan Smartphone masih menjadi ancaman terbesar Delay Speach ( Keterlambatan Bicara ) bagi anak usia 2 hingga 5 tahun di Kota Banjarmasin.


FAKTA TERSEBUT, terungkap dalam acara Pola Asuh Anak Remaja ( PAAR ) dengan pembicara Pusat Pembelajaran Keluarga ( Puspaga ) kota Banjarmasin di Kecamatan Banjarmasin Barat Rabu siang (26/2/2020).

Puspaga sendiri adalah sebuah lembaga dibawah kendali Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang mana tugasnya lebih banyak di bidang Konseling, educating, serta parenting.

Rohana,Mp.Si.psikolog selaku Konselor Puspaga Kota Banjarmasin mengungkapkan, dari 128 kasus yang masuk, 75 kasus lebih banyak didominasi oleh kasus pola asuh anak yang salah, dan didominasi oleh kasus delay speach ( Keterlambatan Bicara ).

” Kasus tersebut cenderung terjadi akibat adanya pola asuh yang salah dari orang tua terhadap anak yang mana anak anak tersebut lebih banyak dikondisikan terjebak dalam dunia audio visual baik itu melalui media gadget, Smartphone hingga televisi ” bebernya.

Pola pengasuhan yang salah tersebutlah yang menurut Rohana perlu dirubah, dimana Keluarga khususnya Orang tua jadi pelindung utama anak anaknya, dengan memberikan batasan maupun contoh yang sama kepada anak anaknya.

” Tekhnologi gadget dan smartphone tersebut lebih cenderung hanya akan lebih memanjakan kemampuan audio visualnya saja, sementara kemampuan motoriknya justru tidak akan berkembang dan hanya akan menumbuhkan sifat emosionalnya saja ” imbuhnya.

Sejak berdiri tahun 2017 Lalu, hingga tahun 2020 ini puspaga sudah menangani kirang lebih
128 kasus, 75 diantaranya adalah kasus anak, 17 kasus remaja, 22 kasus keluarga dan 24 kasus pribadi ( depresi, kecewa berlebih ).

” Upaya solusi juga dilakukan oleh puspaga berupa pembinaan dan terapi terhadap tumbuh kembang anak, baik itu melalui medis maupun internal hal tersebut untuk membentuk keluarga yang berkualitas (sehat fisik, psikis dan sosial) ” tandasnya.

Rohana berharap dalam kasus seperti ini masyarakat harus lebih aware terhadap kondisi sosial sekitar, Jangan sampai ada pembiaran dan tidak awarness, pengetahuan orang tua terhadap pola asuh anak masih rendah harus segera dirubah dari sekarang.

Karlina Camat Banjarmasin Barat berharap masyarakat Kota Banjarmasin khususnya bisa menjadikan Puasa sebagai wadah konseling dan mencari solusi bagi setiap permasalahan dalam keluarga.

” Konseling di Puspaga gratis kok jadi masyarakat tidak perlu khawatir untuk datang sekedar meminta saran, maupun memediasi permasalahan yang secara pribadi tidak bisa mereka selesaikan ” singkatnya.***
budi s
n
***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here