suara banua news – BATOLA, Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan virus Corona -Covid-19 Provinsi Kalimantan Selatan Kasus virus corona mengalami peningkatan.
HINGGA tanggal 30 Maret 2020 sekitar pukul 16.00 Wita, tercatat dsebanyak 1.162 Orang Dalam Pemantauan (ODP), sedangkan Kabupaten Tabalong tercatat sebanyak 173 ODP.
Satgas Darurat Covid-19 Pemprov Kalsel juga mencatat sebanyak 7 orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP). 3 orang PDP merupakan warga Kota Banjarmasin, 2 warga Kota Banjarbaru, dan masing-masing 1 warga Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), dan Kotabaru.
Untuk pasien terkonfirmasi positif virus covid-19, terdata 5 orang terdiri dari, 2 orang warga Kota Banjarmasin, 2 orang warga Kabupaten Banjar, dan 1 orang warga Kabupaten Tabalong.
Berdasarkan keterangan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Banjar, M Hilman sekaligus Ketua Gugus Penanggulangan Covid-19, terdata sebanyak 114 orang ODP, dan 10 ODP telah dinyatakan aman, dan jumlah PDP masih tetap 2 orang.
Sementara, Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Banjar menambahkan, Kabupaten Banjar memiliki 23 orang warganya yang berkaitan dengan pasien corona yang meninggal dunia di Kota Balikpapan asal kota Banjarmasin.
Mengingat beberapa pasien tersebut juga ikut serta dalam acara ijtima ulama Asia di Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang dihadiri sekitar 10.000 orang.
“Mereka sudah kita data dan dalam pemantauan tim,” ujar Hilman didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar, dr Diaduddin saat telekomferensi pesr di Command center Barokah, Senin sore (30/3/2020)
Diaduddin pun memastikan, tim yang terdiri dari Kodim 1006 Martapura, Polres Banjar, dan Gugus Tugas akan meneliti sejauh mana kedekatan 23 orang tersebut dengan pasien corona asal Banjarmasin yang tinggal di Kota Balikpapan.
“Level sejauh mana kedekatan 23 warga itu dengan pasien Corona kita teliti, dan tentu saja kita pantau perkembangan kesehatannya dan juga aktivitasnya,” ucapnya.
Ditempat berbeda, Dandim 1006 Martapura, Letkol Armed Siswo Budiarto berharap, warga Kabupaten Banjar agart tidak panik dan tetap tenang, namun tetap harus waspada, dengan tetap menjaga kebersihan, jaga jarak aman dalam berinteraksi.
“Pemerintah akan terus berupaya memberikan keamanan kepada masyarakat. Semua diharap satu persepsi dengan pemerintah pusat. Memang aktivitas bandara dan pelabuhan masih terbuka dengan protokol tertentu, namun belum ada perintah pusat untuk lockdown. Sebagai negara kesatuan, kita harus patuh dan mengikuti arahan pemerintah pusat,” tandasnya. ***
suara banua news
foto/net
*