Foto: Dewan Fatwa UEA
Dewan Fatwa UEA mengatakan bahwa semua orang yang sehat wajib untuk berpuasa. (Dok istimewa)
Suara banua news- DUBAI, Otoritas agama di Uni Emirat Arab menyatakan bahwa petugas medis yang merawat pasien covid-19 bebas dari berpuasa selama bulan suci ramadhan. Selain itu otoritas agama UEA juga menyerukan agar umat Islam tak berkumpul melakukan sholat berjamaah selama bulan suci ramadhan mendatang.
DALAM sebuah konferensi pers, Dewan Fatwa UEA mengatakan bahwa semua orang yang sehat wajib untuk berpuasa. Namun bagi petugas medis yang berada di garis terdepan dalam menangani pandemi covid-19 boleh tidak berpuasa.
“Tidak perlu melakukan itu jika mereka khawatir puasa dapat menyebabkan melemahkan fisik mereka atau kehilangan pasien mereka,” kata dewan fatwa UEA seperti dilansir The Star pada Senin (20/4/2020).
Selain itu umat Islam juga diminta untuk tetap mematuhi jaga jarak fisik saat melaksanakan sholat selama ramadhan. UEA telah menangguhkan sementara pelaksanaan sholat di setiap masjid sebagai bagian dari upaya pencegahan penyebaran corona.
“Berkumpul untuk melakukan sholat bisa membahayakan jiwa, tindakan yang dilarang keras dalam Islam,” kata dewan fatwa.
Sejauh ini tercatat sebanyak 6.781 kasus terinfeksi dengan 41 kematian di UEA. Itu menjadi jumlah tertinggi kedua setelah Arab Saudi dalam Dewan Kerjasama Teluk yang beranggotakan enam negara di mana jumlah kasus terus meningkat hingga melampaui 26.600 dengan lebih dari 160 kematian.
Beberapa negara Teluk Arab telah menangguhkan penerbangan penumpang dan memberlakukan jam malam serta menutup sebagian besar tempat-tempat umum.
Namun demikian telah terjadi peningkatan dalam transmisi di antara pekerja migran berpenghasilan rendah, banyak dari mereka tinggal di tempat-tempat yang sempit.
Sejumlah pemerintah Teluk berusaha mengatur penerbangan repatriasi untuk ekspatriat yang kehilangan pekerjaan atau diberhentikan.
Sementara itu Wakil Presiden UEA Syeikh Mohammed bin Rashid al Maktoum mengumumkan kampanye kemanusiaan untuk menyediakan 10 juta paket makanan untuk masyarakat yang terkena dampak wabah di negara itu.
“Menyediakan makanan untuk semua orang dengan menghadapi bulan suci ramadhan adalah prioritas sosial dalam pertempuran kami melawan pandemi. Di UEA, tidak ada yang tidur dalam lapar atau membutuhkan. Tidak ada yang tersisa,” kata Syeikh Mohammed dalam jejaring sosialnya.
Jutaan pekerja asing terutama sebagian besar dari Asia telah menjadi tulang punggung ekonomi bagi negara-negara Teluk dan bekerja di sektor-sektor yang terkena dampak wabah virus corona.
Pandemi ini juga kemungkinan akan mengganggu pengiriman uang yang signifikan yang dikirim oleh pekerja ke negara asalnya-***
sumber republika.co.id.