suara banua news-MARABAHAN, Kurang lebih sembilan bulan menjabat Kapolres Barito Kuala, AKBP Bagus Suseno resmi meninggalkan Bumi Ije Jela, Kamis (25/6/2020).
AKBP BAGUS SUSENO, yang menggantikan AKBP Mugi Sekar Jaya sejak 25 September 2019, meninggalkan Batola untuk selanjutnya menjabat Wakil Direktur Intelkam Polda Kalimantan Selatan.
Pelepasan Bagus dilakukan dengan protokol Covid-19, tetapi tetap tidak menghilangkan kekhidmatan selayaknya melepas seseorang ke medan perang.
Selepas pisah sambut dan Aula Jananuraga dan prosesi pedang pora, Bagus bersama keluarga kecilnya melangkah meninggalkan Mapolres Batola.
Tidak ada jabat tangan maupun pelukan. Bagus hanya merapatkan kedua telapak tangan dan dibalas sikap serupa dari anggota Polres Batola lain.
Sebelum mencapai pagar depan, Bagus disambut tarian Sinoman Hadrah. Sejurus kemudian sejumlah pejabat utama Polres Batola kompak membopong Bagus.
“Saya datang ke Batola menjelang tanggap darurat kebakaran hutan dan lahan. Sekarang saya meninggalkan Batola di tengah-tengah tanggap darurat Covid-19,” jelas Bagus.
“Alhamdulillah tidak satupun tugas berat yang tak dapat diselesaikan lewat sinergi dengan Pemkab Batola, Kodim 1005 Marabahan dan semua komponen masyarakat,” imbuhnya.
Terkait penanganan pandemi Covid-19 di Batola, mantan Kapolres Tapin itu memberikan kredit khusus kepada Bupati Hj Noormiliyani AS.
“Dengan pengalaman birokrasi, keputusan yang diambil cenderung tidak buru-buru. Semua masukan juga ditampung, seperti ketika memutuskan karantina pasien positif,” beber Bagus.
“Hasilnya saya menganalisis penanganan Covid-19 di Batola berlangsung baik. Memang jumlah pasien positif meningkat, karena Batola telah menggunakan sekitar 2.400 alat rapid. Namun di sisi lain, tingkat kesembuhan juga tinggi,” tambahnya.
Posisi Bagus digantikan AKBP Lalu Mohammad Syahir Arif. Pria berusia 41 tahun kelahiran Lombok Tengah ini sebelumnya menjabat Koordinator Staf Pribadi Pimpinan (Koorspripim) di Polda Kalsel.
“Alhamdulillah tidak satupun tugas berat yang tak dapat diselesaikan lewat sinergi dengan Pemkab Batola, Kodim 1005 Marabahan dan semua komponen masyarakat,” imbuhnya.
Terkait penanganan pandemi Covid-19 di Batola, mantan Kapolres Tapin itu memberikan kredit khusus kepada Bupati Hj Noormiliyani AS.
“Dengan pengalaman birokrasi, keputusan yang diambil cenderung tidak buru-buru. Semua masukan juga ditampung, seperti ketika memutuskan karantina pasien positif,” beber Bagus.
“Hasilnya saya menganalisis penanganan Covid-19 di Batola berlangsung baik. Memang jumlah pasien positif meningkat, karena Batola telah menggunakan sekitar 2.400 alat rapid. Namun di sisi lain, tingkat kesembuhan juga tinggi,” tambahnya.
Posisi Bagus digantikan AKBP Lalu Mohammad Syahir Arif. Pria berusia 41 tahun kelahiran Lombok Tengah ini sebelumnya menjabat Koordinator Staf Pribadi Pimpinan (Koorspripim) di Polda Kalsel.s yang menggantikan AKBP Mugi Sekar Jaya sejak 25 September 2019, meninggalkan Batola untuk selanjutnya menjabat Wakil Direktur Intelkam Polda Kalimantan Selatan.
Pelepasan Bagus dilakukan dengan protokol Covid-19, tetapi tetap tidak menghilangkan kekhidmatan selayaknya melepas seseorang ke medan perang.
Selepas pisah sambut dan Aula Jananuraga dan prosesi pedang pora, Bagus bersama keluarga kecilnya melangkah meninggalkan Mapolres Batola.
Tidak ada jabat tangan maupun pelukan. Bagus hanya merapatkan kedua telapak tangan dan dibalas sikap serupa dari anggota Polres Batola lain.
Sebelum mencapai pagar depan, Bagus disambut tarian Sinoman Hadrah. Sejurus kemudian sejumlah pejabat utama Polres Batola kompak membopong Bagus.
“Saya datang ke Batola menjelang tanggap darurat kebakaran hutan dan lahan. Sekarang saya meninggalkan Batola di tengah-tengah tanggap darurat Covid-19,” jelas Bagus.
“Alhamdulillah tidak satupun tugas berat yang tak dapat diselesaikan lewat sinergi dengan Pemkab Batola, Kodim 1005 Marabahan dan semua komponen masyarakat,” imbuhnya.
Terkait penanganan pandemi Covid-19 di Batola, mantan Kapolres Tapin itu memberikan kredit khusus kepada Bupati Hj Noormiliyani AS.
“Dengan pengalaman birokrasi, keputusan yang diambil cenderung tidak buru-buru. Semua masukan juga ditampung, seperti ketika memutuskan karantina pasien positif,” beber Bagus.
“Hasilnya saya menganalisis penanganan Covid-19 di Batola berlangsung baik. Memang jumlah pasien positif meningkat, karena Batola telah menggunakan sekitar 2.400 alat rapid. Namun di sisi lain, tingkat kesembuhan juga tinggi,” tambahnya.
Posisi Bagus digantikan AKBP Lalu Mohammad Syahir Arif. Pria berusia 41 tahun kelahiran Lombok Tengah ini sebelumnya menjabat Koordinator Staf Pribadi Pimpinan (Koorspripim) di Polda Kalsel.***
iberahim sbn