suara banua news – BATOLA, Dua dari enam kecamatan yang terendam air dalam 2 pekan terakhir masih belum dalam kondisi terendam. Dua kecamatan itu masing masing Kecamatan Jejangkit dan Mandastana.
SELAIN merendam ruas jalan, air di 2 kecamatan ini juga masih merendam rumah warga. Sebagian warganya terpaksa mengungsi di tempat yang lebih aman, karena.ketingian air mencapai lutut orang dewasa.
Sebagian warga terdampak banjir masih bertahan di lokasi pengungsian, hal tersebut dikarenakan kondisi rumah mereka masih terendam banjir.
Salah seorang warga Desa Bangkit b
Baru Kecamatan Mandastana, Slamet mengatakan, dirinya sempat mengungsi selama satu minggu, dikarekan kondisi debit air dalam rumahnya cukup dalam.
Hal serupa juga disampaikan Kepala Desa Bangkit Baru, Muhammad Alek, bahwa sebagian wilayah Desa Bangkit Baru masih terendam banjir, sehingga masih banyak warganya yang bertahan di tempat pengungsian.
” Ada beberapa warga yang pulang dan sebagian beratahan di rumah mereka, itu dikarenakan kondisi air dalam rumah mereka sudah mulai menurun,” ujarnya.Kamis (28/01/2021)
Sementara Kepala BPBD Kabupaten Batola, Sumarno mengungkapkan, kondisi debit air saat ini sudah mulai ada penurunan dari 10 hingga 15 cm, namun ada 2 wilayah kecamatan seperti Kecamatan Mandastana dan Kecamatan Jejangkit kondisi debit airnya masih terpantau tinggi.
” Dan dalam satu pekan ini, selain Kecamatan Alalak, Mandastana dan Kecamatan Jejangkit, ada kecamatan lainnya juga dilanda banjir seperti Kecamatan Cerbon, Rantau Badauh dan wilayah Kecamatan Belawang,” ungkap Sumarno.
Padahal status tanggal darurat harusnya berakhir hari ini kamis 28 Januari 2021, namun mengingat sejumlah wilayah kecamatan masih tergenang air sehingga status tanggap diperpanjang hingga 14 hari kedepan oleh pemerintah daerah Kabupaten Batola, tandanya.***
iberahim sbn