suara banua news – BATOLA,
Armada angkutan lalu lintas yang melintasi di kawasan Kabupaten Barito Kuala (Batola) segera diberlakukan pembatasan tonase. Selain itu, juga diberlakukan jadwal lalu lintas angkutan barang.

RENCANANYA beban angkutan maksimal lalu lintas yang diperbolehkan melintas di wilayah Batola maksimal antara 10 – 15 ton. Sedangkan waku lintasan hanya pada malam hari. Untuk siang harinya dipergunakan oleh masyarakat umum.


Demikian kesepakatan hasil rapat yang melibatkan Wakil Bupati Batola H Rahmadian Noor, Pj Sekdakab Batola H Abdul Manaf, Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Selatan (Kalsel) Syauqi Kamal, pihak Polda Kalsel yang diwakili Kasat Lantas Polres Batola AKP Didik, Dandim 1005 Marabahan Letkol Ary Letkol ARM Ari Priyudono, dan SKPD terkait baik provinsi maupun Batola seperti Dinas PUPR, Perhubungan, Satker PJN Wilayah II Provinsi Kalsel, Satker P2JN Provinsi Kalsel dan lainnya.

Pembatasan ini dilakukan dalam rangka menyikapi kerusakan jalan yang menyebabkan kemacetan berkepanjangan yang terjadi di wilayah Batola, khususnya di kawasan antara Desa Gampa Asahi Kecamatan Rantau Badauh sepanjang 2,8 kilometer.

“Kendati pada rapat ini tidak dihadiri pihak Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XV Provinsi Kalsel namun semua peserta menyepakati diberlakukannya pembatasan tonase dan penjadwalan angkutan besar yang melintasi di kawasan itu,” ucap Wakil Bupati (Wabup) Batola yang akrap disapa pak Rahmadi itu.

Mengingat, lanjut wabup yang akrap disapa pak Rahmadi itu, jika tidak diberlakukan pembatasan dikhawatirkan jalan tersebut menjadi tak bisa diakses sama sekali akibat mengalami kerusakan total.

Kepala BPJN Kalsel, Syauqi Kamal sepakat terhadap adanya rencana pembatasan tonase bagi dan penjadwalan angkutan lalu lintas yang melintas di kawasan Desa Gampa Asahi sepanjang 2,8 kilometer tersebut.

Mengingat, lanjutnya, jalan yang dulunya milik provinsi itu selain memang tidak bisa menahan angkutan besar juga kondisinya tengah mengalami kerusakan cukup parah.

Syauqi menerangkan, saat ini jalan penghubung Batola – Hulu Sungai itu berstatus jalan nasional sehingga yang melakukan penanganannya BPJN Kalsel. Hanya saja, proses pengerjaannya masih dalam tahap lelang dengan dana sekitar Rp98 miliar bersama jalan yang ada di Sungai Puting, Kabupaten Tapin.

“Rencananya jalan Gampa Asahi itu akan kami perbaiki strukturnya maupun kelebarannya. Saat ini untuk membantu mengatasi kemacetan kami men-stanby-kan grader dan compect serta stock material agar saat diperlukan sudah tersedia,” katanya.

Syauqi mengatakan, jika diberlakukan pembatasan kemungkinan akan berlangsung sampai April, mengingat perbaikan Jembatan Materaman Kabupaten Banjar pada saat itu sudah selesai dengan kondisi permanen.***
ahim sbn

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here