suara banua news- BANJARBARU, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan, Kalsel sudah mulai memasuki musim kemarau. Meskipun masih ada diselingi dengan turunnya hujan, namun cuaca panas lebih sering terjadi dalam satu bulan terakhir.
KARENA ITULAH, Pemprov Kalsel dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sudah bersiap mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Banua.
Bahkan, BPBD Kalsel sudah mendirikan lima posko siaga Karhutla yang tersebar di beberapa titik vital rawan Karhutla yakni di dekat RSJD Sambang Lihum, Gambut Kabupaten Banjar, Desa Nusa Indah Bati – Bati, Kabupaten Tanah Laut, Mandastana Kabupaten Batola, Guntung Damar Kota Banjarbaru dan di lingkungan kantor BPBD Kalsel di Banjarbaru.
Kepada wartawan, Kepala Sub Bidang Kedaruratan BPBD Kalsel, Saefuddin Dinarja mengatakan, pihaknya juga telah membuat surat edaran kepada kabupaten/kota untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan mengantisipasi terjadinya Karhutla.
“Kami juga terus melakukan edukasi kepada masyarakat agar tidak melakukan pembakaran lahan,” sebutnya.
Meskipun kemarau tahun ini diprediksi tidak berlangsung lama, namun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) punya perhatian serius untuk Kalsel. Selain mengirim satu unit helikopter untuk melakukan pemantauan titik api, BNPB juga mengirim satu unit helikopter Water Bombing.
Helikopter jenis MI-8 MTV 1 itu sudah tiba di Fasi Lanud Bandara Internasional Syamsudin Noor, Senin (2/8/2021) petang.
“Helikopter Water Booming nantinya akan membantu Satgas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan di wilayah Kalimantan Selatan,” beber Saefuddin.
Namun demikian, lanjut Saefuddin, helikopter belum bisa dioperasionalkan untuk memadamkan Karhutla. “Masih ada beberapa hal yang harus dipersiapkan. Kalau terbang belum siap, karena ada hal yang belum lengkap,” ungkapnya.
Dalam beberapa hari terakhir, beber Saefuddin, sudah ada terpantau beberapa titik api di Kalsel.
“Namun sebagian besar dapat diatasi oleh satgas darat,” imbuhnya.***
eka purwasih sbn