suara banua news -MARTAPURA, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Banjar sebut Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) di Kabupaten Banjar masih berada di 22 persen.
DEMIKIAN diungkapkan Kepala Dispersip Kabupaten Banjar, Galuh Tantri Narindra, usai menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi I DPRD Kabupaten Banjar yang membahas tentang memberdayakan perpustakaan di Desa se-Kabupaten Banjar pada, Senin (13/6/2022).
“Salah satu indikator IPLM juga dilihat dari banyaknya jumlah pengunjung. Tentunya, untuk meningkatkan jumlah pengunjung di tengah Pandemi Covid-19, saya pikir perlu beberapa strategi dan inovasi. Salah satunya seperti program Satu Kartu Terintegrasi (SAKTI) yang berintegrasi dengan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI yang kita luncurkan kemarin,” jelas Tanri.
Mengingat di tengah pandemi Covid-19 perpustakaan tidak dapat beroperasi secara maksimal, sehingga harus melalui koleksi digital.
Sementara koleksi digital dari Dispersip khusus untuk perpustakaan daerah masih rendah karena berbagai faktor, salah satunya faktor kemampuan finansial.
“Karena itu Dispersip Kabupaten Banjar pun berkolaborasi dengan Perpusnas, dan yang pertama di Kalimantan Selatan (Kalsel), sehingga dapat mengakses digital book yang tentunya koleksi mereka paling lengkap, bahkan buku bisa dipinjam langsung dengan SAKTI,”katanya.
Tak hanya itu, guna meningkat IPLM di Kabupaten Banjar, Dispersip Kabupaten Banjar pun sudah memiliki beberapa inovasi yang akan segera di release, salah satunya Duta Baca.
“Hal ini dilakukan karena tingkat kegemaran membaca di daerah kita masih rendah, sehingga kita berupaya agar Duta Baca di setiap desa dan semua kecamatan dapat muncul. Bahkan sudah disampaikan ke Bupati.
Kapan waktu launching, mungkin kita akan melakukan road show terlebih dulu ke desa-desa bersama Bupati Kabupaten Banjar, H Saidi Mansyur dan Hj Nurgita Tiyas selaku Bunda Literasi,” jelasnya.*