suara banua news – BANJAR, Puluhan ibu-ibu dan mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa terkait ketidakpuasan terhadap buruknya pelayanan PTAM Intan Banjar.
PULUHAN ibu-ibu warga Komplek Graha Tembikar Permai, Villa Mahantas, Pesona Berlian, Fadilah Lima dan Komplek Cahaya Tri-A Kertak Hanyar menggelar aksi unjuk rasa di halaman Gedung DPRD Banjar.kamis 10 Agustus 23
Mereka memprotes buruknya pelayanan PTAM Intan Banjar yang sudah berlansung sudah 5 tahunan,
Ketua DPRD Banjar H.M.Rofiqi dan sejumlah anggota DPRD Banjar menerima para pendemo di ruangan rapat gabungan,hadir juga Direktur Umum PTAM Intan Banjar Abdullah Syarazi.
Allin Perwakilan pendemo menyampaikan keluhan warga terkait Distribusi air bersih yang macet,tagihan yang tidak sesuai pelayanan,air yang tidak layak pakai serta lambannya respon penanganan gangguan air dari pihak PTAM Intan Banjar.ucapnya
Warga juga menutut
1. Meminta pihak terkait untuk sesegera mungkin meningkatkan pelayanan agar bisa dinikmati warga Komplek Graha Tembikar Permai, Fadillah 5, Cahaya Tri-A, Viland Mahantas, Tembikar Asri 2, Pesona Berlian, serta wilayah terdampak lainnya.
2. Meninjau kembali tagihan meter pada warga yang terdampak agar digratiskan pembayaran selama perbaikan berlangsung sampai hak mereka benar benar kembali didapatkan.
3. Menyiapkan solusi penanganan jangka pendek, yakni menyediakan mobil truk tangki untuk menyuplai air bersih selama belum bisa mengalirkan air bersih.
4. Meminta kepada seluruh jajaran direksi PTAM Intan Banjar untuk transparans dalam menyampaikan program pelayanan.
5. Meminta kepada tiga pemilik saham agar dapat memprioritaskan penyelesaian masalah yang tengah hadapi.
6.Meminta kepada penegak hukum, Ombudsman, Yuki, Pemerhati Air, agar ikut dilibatkan dalam pengawasan proyek dan pemasangan pipa PTAM Intan Banjar.
Semenatar itu Direktur Umum (Dirum) PTAM Intan Banjar, H Abdullah Saraji memastikan selama 5 bulan kedepan akan melakukan pembenahan dan perbaikan layanan air bersih dari PTAM Intan Banjar di wilayah tersebut.
“Kita akan membangun booster air leding di Desa Tatah Belayung, dan pipanisasi di samping ruas Jalan Ahmad Yani di wilayah Tatah Amuntai, Pasar Kamis, Simpang Empat Pengalaman hingga Tembikar. Saat ini masih berproses, dan kita sudah melakukan pengukuran serta kesiapan lainnya,” ujarnya.
Sedangkan terkait permintaan tagihan meter agar digratiskan bagi warga yang terdampak selama perbaikan berlangsung, Abdullah Saraji akan dilakukan pembahasan terlebih dahulu.
“Jadi akan kami bicarakan terlebih dahulu. Insyaallah dalam satu pekan ini sudah ada keputusannya. Terkait pelayanan air bersih di keluhkan ‘Selama 5 Tahun’, tentunya tidak semua seperti itu, dan kami memahami betul bagaimana kondisi pelayanan disana. Meski memang benar ada pelayanan kurang maksimal karena terkadang air tidak mengalir. Tapi kami selalu ada untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Tapi apa yang disampaikan masyarakat sifatnya kami terima saja terlebih dahulu,” tutupnya. ***
gusdur