suara banua news -MARTAPURA, Satu orang anak warga Desa Tambak Anyar Ulu Kecamatan Martapura Timur Kabupaten Banjar, dikabarkan meninggal dunia diduga akibat terserang Demam Berdarah Dengue (DBD).
SEBELUM meninggal, anak tersebut sempat di bawa orang tuanya ke RSUD Ratu Zalecha Martapura, untuk mendapatkan perawatan medis.
” Sebelum meninggal pada 11 Januari 2024 lalu, anak saya sempat dirawat di Rumah Sakit Ratu Zalecha selama satu minggu,” ungkap Syaerif Effendi, orang tua Korban DBD, Jumat 19 Januari 2024.
Menurut Syaerif Effendi, dirinya langsung membawa anaknya ke rumah sakit, karena pelayanannya cukup baik.
Berkaca dari pengalaman terdahulu, anaknya yang lain pernah mengalami sakit tipes dan dirawat puskesmas setempat, namun pelayanannya ribet, jelas Syaerif Effendi.
Diperkirakan ada sekitar 10 anak lainnya yang diduga terserang DBD. Namun, mereka hanya dilakukan perawatan dirumah saja.
“Kebanyakan warga yang terserang DBD adalah anak anak,” sambungnya Syaerif Effendi.
Fif’ah, orang tua lain yang mengaku anaknya juga terserang DBD, berharap ada upaya pencegahan yang dilakukan instansi terkait, untuk menekan angka kasus DBD ini, seperti melaksanakan fogging.
Upaya meminta fogging sudah disampaikan 2 x ke pihak pemerintah desa, namun tidak ada lagi pelaksanaan fogging.
Menurut Rif’ah, sejak 2008 lalu, pelaksanaan fogging tidak ada lagi, kata Rif’ah menirukan penjelasan petugas Dinas Kesehatan Banjar.
Jika fogging tidak ada lagi, tentunya pemerintah harus mengupayakan solusi lainnya, agar kasus DBD tidak semakin merembak, jelasnya lagi.
” Dua anak saya terdampak DBD. Anak saya sempat mengeluarkan darah dari hidungnya atau mimisan. Setelah dilakukan perawatan di rumah sakit, kondisinya mulai membaik. Kendati saat ini masih dalam keadaan Sakit,” lanjutnya, Rif’ah. ****