suara banua news- BANJARBARU, Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Kota Banjarbaru Ahmad Yani Makkie bersama Sat Pol PP mendatangi Aeris Hotel.
DISPORABUDPAR, menyesalkan beroperasinya Aeris Hotel, tanpa mengantongi izin beroperasi yang dikeluarkan walikota.
” Aeris Hotel memang memiliki izin OSS yang dikeluarkan oleh DPMPTSP Banjarbaru. Namun, izin turunan dari OSS tersebut belum dipenuhi oleh Manajemen Aeris Hotel seperti sertifikat layak uji dan amdalalin yang belum diperbarui.
“Izin turunan itu nanti kalau sudah lengkap harus diserahkan ke walikota. Baru walikota menandatangani izin operasionalnya, setelah itu baru boleh beroperasi,” kata Ahmad Yani Makkie.
Dia juga meminta, pihak manajemen Aeris Hotel untuk melengkapi semua persyaratan yang diminta sesuai ketentuan yang berlaku.
Sebelum semua persyaratan itu terpenuhi, Aeris Hotel tidak diperbolehkan beroperasi dalam bentuk apapun.
Disbudporapar Banjarbaru menyatakan, Aeris Hotel mendapatkan teguran pertama dan segala berkas yang belum disiapkan akan pihaknya tunggu hingga hari Senin 27 Mei 2024.
“Selama berkas belum beres, saya minta hotel ini tidak beroperasi,” unjar Yani.
General Manager Aeris Hotel, Denny Rifani mengakui bahwa mereka belum memenuhi ketentuan. Namun, berkas-berkas yang diperlukan sudah dipersiapkan.
“Berkasnya sudah kami siapkan. Kalau sudah lengkap akan kami serahkan,” jelas Denny.
Denny juga menjelaskan, kegiatan operasional yang selama ini pihaknya lakukan hanyalah sebatas sosialisasi dan promosi kepada masyarakat usai soft opening pada 22 Mei 2024 lalu.
“Kita hanya melakukan promosi dan sosialisasi kepada masyarakat. Kita juga tidak membuka seluruh kamar, hanya ada 53 kamar,” tambah Denny.
Sementara itu, salah satu tamu yang menginap di Aeris Hotel asal Pelaihari bernama Zadi menyampaikan, ia mengetahui ada hotel tersebut melalui sosial media.
“Saya menginap bersama teman disini dan tahu ada hotel ini beroperasi,” ujar Zadi.
Saat Aeris Hotel di sweepeing tim gabungan, terdapat sejumlah tamu yang masih menunggu di lobby hotel.
Mayoritas dari mereka berasal dari Tanah Bumbu, Pelaihari, dan Batulicin. Terdapat juga sejumlah mobil berplat merah Z terparkir di halaman hotel tersebut.***
nr sbn