suara banua news-MARTAPURA, Sekretaris Daerah Kabupaten Banjar HM. Hilman, menyarankan untuk melakukan koordinasi, menyusul adanya keluhan pengguna jalan soal pedagang oprokan yang beraktivitas di luar Pasar Manarap dan Pasar Ahad Kertak Hanyar.

KELUHAN warga ini berkaitan dengan bahu jalan yang digunakan sebagai parkir kendaraan, sehingga mengganggu arus lalu lintas.


Sisi kanan dan kiri ruas jalan utama di Manarap Kecamatan Kertak Hanyar ini ramai didatangi pedagang oprokan setiap hari terutama sore dan malam.

” Soal adanya pedagang oprokan sebagaimana yang di keluhan warga, terutama pengguna jalan. Sebaiknya lakukan koordinasi dengan instansi terkait,”kata Setda HM. Hilman.

Pantauan di lokasi, Minggu 2 Juni 2024, Pedagang oprokan ini tidak hanya di Manarap, ratusan pedagang oprokan juga beroperasi di tepi jalan A. Yani Kilometer 8 Kertak Hanyar dan ruas Jalan Pemurus di sekitar Pasar Ahad.

Sebagian besar pedagang oprokan ini menjual bahan konsumsi, seperti makanan, sayuran, buah-buahan, bumbu dapur, hingga daging atau ikan segar.

Di Kecamatan Kertak Hanyar, terdapat dua lokasi pasar tradisional, Pasar Manarap dan Pasar Ahad. Namun Pasar Manarap ini memiliki keterbatasan lahan parkir. Sehingga lahan parkir memakan bahu jalan.

Demikian juga lokasi Pasar Ahad, terutama di hari Minggu. Kepadatan arus lalu lintas sangat terasa sekali.

Hal itu, dikarenakan banyak pedagang oprokan beraktivitas sangat dekat dengan jalan. Kondisi itu membuat lalu lintas jalan tersendat dan pengguna jalan harus melambatkan laju kendaraan saat melintas depan pasar oprokan ini.

Bahkan, jika ada kendaraan besar dari kedua arah salah satunya harus berhenti terlebih dahulu untuk memberi kesempatan kendaraan lainnya melintas.

Kendaraan besar dari kedua arah tidak bisa lancar berpapasan di depan pasar karena bahu jalan digunakan berjualan.

Menurut Anang Kali, salah satu pengguna jalan. masalah ini menjadi pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan pengelola.

Dia meyakini instansi selaku pengelola bisa menertibkan para pedagang oprokan, tentu solusi yang ditawarkan kepada pedagang oprokan.

“Semua pasar tradisional memiliki masalah seperti ini [pedagang oprokan]”

” Lebih baik jika pedagang bisa tertib berdagang di dalam pasar, sehingga tidak mengganggu aktivitas lalu lintas,” jelas Anang.

Salah satu pedagang oprokan, tidak memungkiri keberadaan pedagang di tepi jalan membuat lalu lintas tersendat.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Banjar I Gusti Nyoman Yudiana, mengatakan akan menurunkan tim guna melihat langsung di lapangan.

” Dinas Perhubungan Kabupaten Banjar, siap menurunkan tim ke lapangan, menyusul adanya parkir kendaraan di bahu jalan”

” Kita cek ke lapangan dulu. Biar nanti tim yang bekerja, kata I Gusti Nyoman Yudiana.

Menurutnya, tidak dipungkiri adanya keluhan pengguna jalan terhadap aktivitas pedagang oprokan.

Selain mengganggu pengguna jalan lain juga menjadikan kesemrawutan, juga dibutuhkan kesadaran masyarakat untuk sama sama menjaga ketertiban berlalu lintas.

Kepala Sub Seksi Hubungan Masyarakat Perusahaan Umum Daerah Pasar Bauntung Batuah Kabupaten Banjar, Gusti Andriansyah menjelaskan, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan instansi terkait.

Diakuinya, memang marak pedagang oprokan yang beraktivitas diluar pasar tradisional.

Namun mereka kadang menolak disuruh menempati los atau lapak yang disediakan.

Andaipun bersedia, itu barangkali karena ada penertiban. Setelah ditertibkan mereka kembali berdagang di tempat semula.

“Ya, dengan adanya keluhan pengguna jalan ini, nanti kita coba melakukan koordinasi dengan instansi terkait guna mencari solusi terbaik,” jelasnya singkat. ***


.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here