suara banua news – MARTAPURA, Seorang remaja belasan tahun ditemukan tenggelam di dalam Kolam Belanda di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam Mandiangin Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar, Sabtu 20 Juli 2024.
KORBAN AAR (16) meninggal dunia usai diangkat dari kolam tempat korban tenggelam.
Kapolres Banjar, AKBP M Ifan Hariyat melalui Kapolsek Karang Intan, IPDA Gandhy Androfo menjelaskan, korban dinyatakan meninggal dunia setelah beberapa saat diangkat dari kolam di tempat korban ditemukan.
“Saat diangkat, korban masih bergerak dan memuntahkan air yang membuatnya meregang nyawa itu,” jelasnya.
Saat itu korban sedang duduk-duduk di gazebo yang berada di dekat Kolam Belanda bersama ANR, HS, dan S. Kemudian korban mengajak teman-temannya untuk berenang di Kolam Belanda, sambungnya.
“Namun, karena teman-temannya tidak bisa berenang. Ajakan korbanpun ditolak,”
” Korban tetap mengajak teman-temannya untuk berenang dengan janji akan menjaga teman-temannya. Akhirnya, dua temannya yakni S dan HS menerima ajakan AAR ”
” Mereka bertiga pun turun ke area Kolam Belanda melalui tangga kolam pemandian khusus anak kecil untuk menyeberang ke area kolam dewasa”
“Belum sampai di tangga kolam dewasa, korban jatuh ke area kolam dewasa,” lanjut IPDA Gandhy Androfo.
Melihat korban jatuh, dua temannya tadi yakni S dan HS berusaha menolong dan nyaris tenggelam juga. Beruntungnya, S dan HS berhasil menyelamatkan diri.
Teman korban lain yang tidak ikut berenang yakni ANR langsung mencari pertolongan ke warung terdekat untuk mencari pelampung.
“Sang pemilik warung bergegas memanggil petugas kebersihan Tahura Sultan Adam agar korban segera ditolong,” jelasnya lagi.
Korban kemudian berhasil diangkat. Saat diangkat, korban masih bergerak dan memuntahkan air.
AAR dan korban lainnya yakni S dan HS dibaringkan di dekat toilet sembari menunggu ambulan yang akan membawa mereka ke Puskesmas Karang Intan II untuk pertolongan lebih lanjut.
Namun sayangnya, AAR harus menghembuskan nafas terakhirnya dan dinyatakan meninggal dunia karena lemas.
“Kami tentunya sangat berduka dan berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Kami juga mengimbau kepada masyarakat maupun pengunjung untuk terus berhati-hati dan mematuhi aturan yang ada di area ini,” jelasnya IPDA Gandy Androfo.***