suara banua news MARTAPURA, Menjelang perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 2024, pedagang bendera merah putih umbul-umbul di Martapura, mulai ‘kebanjiran’ pembeli.

SAAT ini masyarakat mulai membeli bendera atau umbul-umbul untuk dipasang di halaman rumah atau di lingkungan tempat tinggalnya serta perkantoran untuk memeriahkan peringatan Hari Kemerdekaan RI tahun Ini, sebagai bentuk syukur atas nikmat kemerdekaan yang diberikan Allah SWT.


Berkah rejeki Ini pula yang dijemput, Hamzah, warga asal Garut, Provinsi Jawa Barat datang ke Kalimantan Selatan, khususnya Kabupaten Banjar pada bulan Agustus untuk berjualan bendera merah putih.

Hamzah datang dengan rombongan yang terdiri dari beberapa keluarga dan tetangganya untuk menjual bendera di Kabupaten Banjar, tepatnya di wilayah Martapura.

Ia sendiri sudah berjualan bendera di Martapura sejak tahun 2017 dan datang setahun sekali ke Martapura hanya untuk berjualan bendera.

“Ini yang ketujuh kalinya saya berjualan di Martapura,” ungkap Hamzah di lapak jualannya yang terletak di kawasan Jalan A Yani KM 39.

Ia berangkat dari Garut setiap akhir bulan Juli dan akan menetap selama sebulan di Martapura dan menyewa kos di wilayah tertentu sebagai tempat tinggal.

Bapak anak dua itu menggelar lapak jualannya sejak jam 6 pagi hingga jam 6 sore. Setiap hari, ia akan memajang dagangannya di area tanah kosong, halaman ruko, maupun tepi-tepi jalan.

Bendera maupun umbul-umbul merah putih yang ia jual, akan terpampang dengan rapi untuk menarik perhatian para pembeli.

“Jualan bendera di daerah ini banyak pembelinya dibandingkan daerah lain, makanya saya memilih Kalimantan Selatan khususnya Kabupaten Banjar,” jelas Hamzah.

Tidak hanya dibeli masyarakat umum, kadang bendera yang dijual Hamzah juga dibeli beberapa pejabat maupun perkantoran.

“Barang yang saya jual mulai dari 25 ribu sampai 350 ribu. Biasanya yang dibeli orang umum itu bendera kalau dari orang kantor biasanya umbul-umbul,” tambahnya lagi.

Kendati demikian, ia tetap merasakan omset dagangan yang menurun. Namun baginya, naik turun maupun untung rugi adalah hal yang wajar dialami para pedagang.

“Sebagai pedagang naik turun omset dan bersaing dengan online sudah hal yang biasa dihadapi, kita sesuaikan saja dengan kondisi yang ada,” tuturnya.***
nr sbn

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here