suara banua news-BANJARBARU, Provinsi Kalimantan Selatan dipilih sebagai salah satu daerah ketahanan pangan nasional. Hal tersebut terungkap saat kunjungan kerja Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman di Banjarbaru Kalimantan Selatan, Senin 4 November 2024.
DIHADAPAN Plh Gubernur Kalsel Roy Rizali Anwar dan 13 kepala daerah se Kalimantan Selatan, Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman, menyampaikan Program Cetak Sawah Rakyat Tahun Anggaran 2025 di Kalimantan Selatan.
Dikatakannya, Pemerintah Indonesia telah meluncurkan program cetak sawah rakyat untuk mewujudkan swasembada pangan yang berfokus pada daerah strategis salah satunya di Kalimantan Selatan.
” Program ini bertujuan untuk mengatasi alih fungsi lahan dan menjaga ketahanan pangan nasional,” jelasnya.
Program ini akan melibatkan berbagai kelompok masyarakat, termasuk kelompok tani, LSM, pesantren dan lainnya dengan syarat lahan minimal 5 hektare dan memiliki sumber air.
Selain itu lahan yang diusulkan harus berada diluar kawasan hutan dan tidak dalam status sengketa (clean and clear).
Dirinya menargetkan Kalsel mampu mencetak hingga 530 ribu hektar sawah rakyat mulai tahun 2025.
Dengan rincian seluas 150 ribu hektar pada tahap pertama, yang meliputi lima kabupaten seperti Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Hulu Sungai Tengah (HST), Hulu Sungai Utara (HSU), Tanah Laut dan Kabupaten Tapin.
Plh Gubernur Kalsel Roy menyatakan siap mendukung porgram tersebut dalam rangka swasembada pangan yang merupakan program dari Presiden Prabowo Subianto.
“Realisasi target optimasi lahan rawa dari seluas 46.340 hektar telah mencapai 41.829 hektar sedangkan target pompanisasi telah melampaui target dari 23.433 hektare menjadi 27.894 hektare atau sebesar 119,03 persen,” jelasnya.
Dalam kegiatan kunjungan kerjanya di Kalimantan Selatan, Andi Amran Sulaiman, menyaksikan penandatanganan kesepakatan Program Cetak Sawah Rakyat, oleh Plh Gubernur Kalsel bersama 13 kepala daerah di Kalimantan Selatan dan PT Pupuk Indonesia serta pihak terkait lainnya.****