suara banua news – BATOLA, Umat Hindu di Desa Kolam Kanan, Kecamatan Barambai, Kabupaten Barito Kuala (Batola), merayakan Hari Raya Galungan dengan penuh khidmat dan semangat kebersamaan.
SUASANA Hari Raya Galungan, tambah terasa istimewa dikarenakan perayaan tahun ini diisi dengan lomba penjor yang melibatkan berbagai banjar di Desa Kolam Kanan.

Disepanjang jalan utama yang ada di Desa Kolam Kanan, nampak di pasangi penjor, sebagai ajang kreativitas dan kebersamaan antar warga.

Penjor terlihat indah, selain memiliki nilai estetika tinggi, juga sarat akan makna religius yang menjadi bagian penting dalam perayaan Galungan.
Penilaian lomba dilakukan berdasarkan keunikan desain, kekompakan tim, serta nilai estetika dan spiritual yang terkandung dalam tiap penjor.
Salah seorang warga, Wayan Lestari, mengungkapkan bahwa proses pembuatan penjor memerlukan ketelatenan dan waktu yang tidak singkat.
“Untuk membuat penjor yang terbuat dari daun nipah dan beberapa bahan lainnya, kami membutuhkan waktu sekitar delapan hari,” jekasnya.
Selain mempercantik lingkungan, penjor merupakan bentuk persembahan suci kepada Sang Hyang Widhi, tambahnya.
Kepala Desa Kolam Kanan Barambai, Eddy Sungkowo, mengungkapkan, bahwa tradisi memasang penjor merupakan simbol kemenangan dharma (kebaikan) atas adharma (kejahatan), dan sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Galungan.
“Adanya penjor ini merupakan bentuk kemenangan umat Hindu Dharma. Karena itu, warga membuat penjor masing-masing di depan rumah,” lanjutnya.
Lomba ini diikuti oleh enam Rukun Tetangga (RT) dengan total peserta sekitar 150 orang.
Dengan adanya lomba ini, diharapkan semangat gotong royong dan pelestarian tradisi tetap hidup di tengah masyarakat, sekaligus memperkuat nilai-nilai kebersamaan dalam perayaan keagamaan.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Barito Kuala, Moch Aziz Cholil, menambahkan bahwa kegiatan lomba penjor ini tidak hanya menjadi bagian dari perayaan Hari Raya Galungan, tetapi juga memiliki tujuan jangka panjang untuk pengembangan Desa Kolam Kanan sebagai desa wisata.
“Dalam kegiatan ini juga melibatkan Dinas Pariwisata dan Dinas Lingkungan Hidup sebagai bagian dari upaya mempromosikan potensi budaya dan pelestarian lingkungan,” kata Moch Aziz Cholil.
Lomba ini diikuti oleh enam Rukun Tetangga (RT) dengan total peserta sekitar 150 orang.
Dengan adanya lomba ini, diharapkan semangat gotong royong dan pelestarian tradisi tetap hidup di tengah masyarakat, serta mendorong Desa Kolam Kanan menjadi destinasi wisata budaya yang menarik di Kabupaten Barito Kuala.
Semantara itu para pemenang lomba penjor nantinya akan diberikan penghargaan berupa trofi sebagai bentuk apresiasi atas kreativitas dan dedikasi mereka, dari Camat Barambai dan Pemdes Kolam Kanan Barambai.***
ahim sbn