SUARABANUANEWS – HSS, DUGAAN sementara penurunan permukaan tanah oprit Jembatan Sungai Tabirai di Desa Karang Paci, Kecamatan Kelumpang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) Selasa (16/7/2019) lalu adalah akibat adanya Scoring atau pergesekan kontur tanah. Hal tersebut disampaikan PPK Widya Kusumo dari Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) XI Banjarmasin, Rabu siang (2/8/2019)

” Per tanggal 16 itu memang ada penurunan vertikal permukaan tanah di oprit jembatan itu. Berawal dari retak dulu hingga terjadinya penurunan, ” kata pria yang akrab dipanggil Wimo tersebut.


Untuk mencari tahu penyebabnya lanjutnya, pihaknya sudah ada mengundang pihak akedemisi dari Universitas Lambung Mangkurat Profesor Rustam Effendi.

Dari pantauan di lapangan kita dapati indikasi bahwa musim hujan dan kemarau itu durasinya terlalu ekstrim. Sehingga pasang surut air permukaan air itu menyebab lateral tanah berkurang.

” Yang dulunya tanah itu mengembang berubah jadi kering. Ini mungkin salah satu indikasi pemicunya,” paparnya.

Kemudian sekitar lokasi jembatan ada pertemuan sungai, sehingga membentuk pusaran air dan mengikis lapis tanah.

Hal hal itulah untuk sementara diduga kuat sebagai penyebab terjadinya penurunan tanah pada opret jembatan Tabirai. Penyebab secara riil belum bisa ketahui.

Sedangkan langkah awal yang dilakukan dalam upaya agar aktivitas arus lalu lintas tetap jalan, BBPJN IX Banjarmasin melakukan penyiringan dengan kayu sisi opret agar material tidak hilang.

Untuk upaya selanjutnya, pihak balai akan merubah desain awal perencanaan opret dengan kondisi sekarang.

Karena proyek senilai 22 milyar Rupiah yang bersumber dana dari APBN tahun 2018 ini masih dalam tahap pemeliharaan, maka masih menjadi tanggung jawab PT.Panji Persero Indonesia selaku Kontraktor di lapangan dan PT Global Provit Sinergi seku Konsultan.

Seperti diketahui menurunnya permukaan tanah oprit tersebut sempat bikin kaget warga sekitar.

” Untuk sementara kendaraan roda empat kita sarankan untuk tidak Melintas,” tandasnya.(BS/MS)