sbn-BANJARBARU – Kondisi Pasar Ulin Raya di Landasan Ulin, Banjarbaru, memprihatinkan. Tumpukan sampah terlihat di halaman parkir, dan lapak pedagang tampak kumuh.
DIDUGA, banyaknya sampah ini disebabkan tempat penampungan sampah di belakang pasar yang sudah melebihi kapasitas.

Ironisnya, sampah-sampah tersebut tidak terangkut hingga siang hari, menimbulkan bau tidak sedap yang mengganggu aktivitas pasar.

Hal ini terungkap saat monitoring yang dilakukan oleh Syamsuria, anggota Komisi II DPRD Kota Banjarbaru.
“Sekarang kami melakukan monitoring. Pasar ini termasuk pasar yang bermasalah dengan sampah, kondisi fisik, termasuk tunggakan retribusinya.
Minggu depan kita rapat lagi dengan Dinas Perdagangan, kita minta data, kita carikan solusinya,” kata Syamsuria.
Husin, seorang pedagang, mengeluhkan bahwa masalah sampah ini terjadi setiap hari.
“Banjir sampah berhamburan tiap hari,” jelasnya.
Menanggapi hal ini, Kepala UPT Pasar Landasan Ulin Raya Dinas Perdagangan Kota Banjarbaru, Irwan Hendro, mengklaim bahwa pihaknya telah melakukan pembersihan setiap hari.
“Setiap hari kita lakukan pembersihan sampah, kita bekerja sama dengan Dinas LH. Kondisi sampah bau karena sampah ikan airnya menggenang. Solusinya, rencananya mau kita pasang IPAL,” jelasnya lagi.
Selain masalah sampah, sejumlah kios di pasar ini juga disegel karena menunggak retribusi dalam jangka waktu yang lama.
Monitoring yang dilakukan oleh anggota Komisi II DPRD Kota Banjarbaru ini meliputi tiga pasar, yaitu Pasar Trikora, Pasar Ulin Raya, dan Pasar Bauntung R.O. Ulin.***