foto diambil Selasa pagi (10/9/2019)
SUARA BANUA NEWS- Banjarbaru, Masker menjadi tameng warga yang tinggal di kawasan yang terdampak kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla), termasuk di kawasan Gambut Kabupaten Banjar dan Landasan Ulim Banjarbaru Kalimantan Selatan.
SEJAK sepekan, kabut asap pekat kembali melingkupi sebagian wilayah Kabupaten Banjar dan kota Banjarbaru. Padahal, sebelumnya kondisinya sempat membaik setelah hujan mengguyur 2 kota itu dan cukup lama.
“Sekarang kabut asap mulai menyelimuti kawasan Gambut dan Landasan Ulin termasuk bandara, terutama pada pagi hari. Harus hati saat melintas karena kabut asap,” ujar Idub, warga Banjarmaain, kepada suara banua news, Selasa (10/9/2019).
Idub yang sering bepergian ke Banjarbaru dan Martapura ini, memilih perlahan menjalankan motornya.
“Kalau lagi tidak ada asap, saya bisa dikit memutar gas motornya,” tuturnya.
Berdasarkan data BPBD Kalimantan Selatan periode 1 Januari – 26 Agustus 2019, ada 117 kali kebakaran dikota Banjarbaru dan 61 kali Kabupaten Banjar.
“Masalah kabut asap ini ya sangat-sangat-sangat mengganggu, apalagi untuk kesehatan,” ujar Idub penuh prihatin.
Ani, seorang ASN di Bannjarbaru mengatakan, kalau ingin bepergian keluar kota diatas jam 9 pagi.” sebagian Gambut dan Landasan Ulin pagi ada kabut asapnya, Selasa (10/9/2019)
Foto :Jokowi memantau operasi pemadaman api karhutla di Banjar Baru, Kalimantan Selatan, 23 September 2015 lalu (romeo gacad, aff,getty images.
Dalam wawancara dengan Channel News Asia 14 Agustus lalu, Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa kondisi kebakaran hutan dan lahan di Indonesia tahun ini “masih terkendali” meski mengakui jumlah titik apinya lebih banyak dibandingkan tahun 2018.***
budi setiawan