suara banua news – BATOLA, Kelompok Tani Karya Mandiri Desa Simpang Tiga kecamatan Mataraman Kabupaten Banjar berhasil mengembangkan benih padi Cakra Buana, sebagai benih padi unggul non lokal.
PENGEMBANGAN benih unggul non lokal ini dikembangkan melalui program farmer field schools agriculture go and act now yang diinisiasi PT Mitra Agro Semesta dan Banjar Bumi Persada.
Ketua Kelompok Tani Karya Mandiri Edi Sutikno menuturkan, penanaman padi jenis Cakra Buana adalah yang pertama. Dan, hasilnya mencapai 4,8 ton dalam 1 hektarnya.
“Berkat progam ini dan support PT Mitra Agro Semesta dan PT Banjar Bumi Persada, menambah pengetahuan kami”
” Dari pembenihan, budidaya hingga panen, kami lakukan bersama sama,” kata Edi Sutikno.
Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian Mataraman Amelia Sari mengatakan, program farmer field schools merupakan kolaboratif yang baik antara pemerintah dan pihak swasta dalam mendorong ketahanan pangan menuju transformasi ekonomi inklusif.
“Tak hanya stimulasi berupa benih dan pupuk yang diberikan pihak perusahaan, melainkan juga edukasi pertanian bersama Dinas Pertanian,” jelas Amelia.
Public Relations PT Mitra Agro Semesta dan PT Banjar Bumi Persada Nor Qomariyah mengatakan, program farmer field schools menjadi tonggak penting dalam membangun aspek tiga, yaitu pendapatan riil dan pekerjaan.
Kemudian aspek empat, yaitu kemandirian ekonomi, melalui pengembangan dan pemberdayaan masyarakat.
“Sejak 2022, program ini telah dilakukan berdasarkan potensi penghasil padi yang cukup tinggi, mencapai 135,064 ton di tahun 2021″
” Dimana kini beras memiliki harga sangat signifikan hingga Rp.17.836 perkilogramnya dan itu berlangsung sejak April 2023, khususnya di Kalimantan Selatan,” sambungnya Nor Qomariyah.
Dengan panen perdana yang dilakukan Kelompok Tani Karya Mandiri ini, sebagai bentuk kemitraan yang nyata antara pihak pemerintah dan swasta dalam dalam mewujudkan ketahanan pangan di bidang pertanian.***