suara banua news- RELIGI, Hari Asyura adalah salah satu hari bersejarah bagi ummat islam,karena pada hari itu terjadinya beberapa peristiwa besar
Maka dari itu kitta ummat islam di sunnah kan mengerjakan puasa dan bersedekah pada hari Asyura 10 Muharram
Keutamaan puasa pada hari Asyura di antaranya disebutkan dalam hadits Nabi:
سُئِلَ عَنْ صِياَمِ يَوْمِ عَاشُوْرآءَ؟ قَالَ: يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ
Artinya: Nabi Shallallahu Aalaihi Wasallam ditanya tentang puasa hari Asyura dan menjawab: Puasa pada hari Asyura menghapuskan dosa setahun yang lalu. (HR Muslim, No: 1977)
Dalam hadits yang lain, Rasulullah menjelaskan:
أَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الصَّلَاةِ الْمَكْتُوبَةِ الصَّلَاةُ فِي جَوْفِ اللَّيْلِ وَأَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ صِيَامُ شَهْرِ اللَّهِ الْمُحَرَّمِ
Artinya: Sesungguhnya shalat yang terbaik setelah shalat fardhu adalah shalat tengah malam. Dan sebaik-baiknya puasa setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulan Allah yang kamu menyebutnya bulan Muharram. (HR Nasa’i, No: 1614)
Mengerjakan Puasa Tasu’a
Puasa ini juga disebut puasa sunah hari kesembilan di bulan Muharram. Mengenai puasa ini Ibnu Abbas meriwayatkan:
حِينَ صَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ قَالَ فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ حَتَّى تُوُفِّيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ (رواه مسلم وأبو داود )
Artinya: Pada waktu Rasulullah dan para sahabatnya mengerjakan puasa Asyura, para sahabat menginformasikan kepada Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam bahwa hari Asyura diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani. Maka Nabi bersabda: Tahun depan insyaallah kami akan berpuasa juga pada hari kesembilan. Kata Ibnu Abbas, akan tetapi sebelum mencapai tahun depan, Rasulullah SAW wafat. (HR Muslim, No: 1916, Abu Daud, No: 2089).
Dengan demikian, kita melakukan puasa Asyura dengan menambah satu hari sebelumnya yaitu hari Tasu’a, atau tanggal 9 di bulan Muharram. Kita disunahkan berpuasa selama 2 hari, yaitu tanggal 9 dan 10 Muharram.
Memperbanyak sedekah
Dalam menyambut bulan Muharram diperintahkan agar memperbanyak pengeluran dari belanja kita sehari-hari untuk bersedekah, membantu anak-anak yatim, membantu keluarga, kaum kerabat, orang-orang miskin dan mereka yang membutuhkan. Semua itu hendaknya dilakukan dengan tidak memberatkan diri sendiri dan disertai keikhlasan semata-mata mengharap keridhaan Allah.
Mengenai hal ini Rasulullah bersabda:
مَنْ وَسَّعَ عَلى عِيَالِهِ وَ أَهْلِهِ يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ وَسَّعَ اللهُ عَلَيْهِ سَائِرَ سَنَتِهِ
Artinya: Siapa yang meluaskan pemberian untuk keluarganya atau ahlinya, Allah akan meluaskan rizki bagi orang itu dalam seluruh tahunnya. (HR Baihaqi, No: 3795)
Di kutip jatim.nu.or.idu
foto : net