suara banua news – BATOLA, DPRD Batola, menyoroti bekas galian pengerjaan jaringan distribusi utama air minun Banjarbakula di Jalan Tamansari Bunga.

SELAIN bekas galian tanah tidak dikembalikan, bahu jalan di Desa Anjir Serapat Muara I dan Desa Jelapat Baru yang sudah disiring dan di cor oleh PUPR, kembali digali.


Usai pemasangan pipa, dikawasan ini, pengecoran bahu jalan terkesan dilakukan seadanya.

Hasil pekerjaan inilah yang dievaluasi anggota DPRD Batola dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN).

“Saya hanya mengevaluasi sebagai dasar tahapan pekerjaan berikutnya. Kalau tak dievaluasi sekarang, bukan tidak mungkin hasil pekerjaan akan kurang maksimal,” jelas Junaidin di sela inspeksi lapangan.

“Kami tidak bermaksud mencari kesalahan, tetapi ini semata-mata demi memperlancar pembangunan di Batola,” sambungnya.

Seandainya diperbaiki setelah proyek selesai, dikhawatirkan anggaran dana akan membengkak. Ini belum termasuk pengaruh cuaca yang akan memasuki musim hujan.

“Terlebih telah disediakan anggaran pengembalian kondisi awal, sehingga evaluasi kami dapat menjadi bahan Dinas PUPR Kalimantan Selatan untuk menegur atau memanggil kontraktor supaya bekerja maksimal sesuai anggaran dan rencana,” tegas Junaidin.

JDU tersebut merupakan proyek yang dikerjakan Dinas PUPR Kalsel, dan termasuk bagian rencana pengembangan Metropolitan Banjarbakula.

Adapun pemasangan pipa dimulai dari Instalasi Kota Kecamatan (IKK) Anjir Muara hingga Desa Tinggiran Baru di Kecamatan Mekarsari sepanjang 12 kilometer. Pekerjaan ini menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK)

Juga dilakukan pemasangan pipa air minum dari Tinggiran Baru sampai IKK Tamban sepanjang 11 kilometer yang menggunakan dana sharing APBD.

Adapun sumber air berasal dari IKK Anjir Muara yang terhubung langsung dengan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Sungai Pinang di Banjar.

“Kami berterima kasih atas evaluasi yang dilakukan DPRD Batola, karena setiap pekerjaan memang harus melakukan banyak koordinasi,” sahut Nisa Rintiarni, staf pelaksana dari Seksi Penyehatan Lingkungan Permukiman dan Air Minum Dinas PUPR Kalsel.

Pun pembangunan tidak dapat hanya melibatkan satu sektor, termasuk pekerjaan aliran air minum. Pipa pasti melekat di bawah tanah, sehingga harus digali dan dikembalikan,” jelasnya.

Sebagai tindak lanjut, semua evaluasi langsung disampaikan kepada kontraktor, “Ini sesuai tupoksi kami sebagai pengatur, pembina dan mengawasi,” tambahnya, Nisa.

Direncanakan pengerjaan JDU Anjir Pasar-Mekarsari-Tamban rampung Desember 2024, mengingat cuaca juga cukup mendukung.

“Kami optimistis selesai sesuai target, karena progres pekerjaan hingga sekarang sudah mencapai 65 persen. Semoga cuaca juga terus mendukung,” lanjutnya. ****

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here