suara banua news -MARTAPURA, Ratusan warga di Kecamatan Sungai Tabuk dan Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar, terpaksa harus mengungsi untuk sementara, menyusul tempat tinggal mereka direndam banjir

BERDASARKAN data Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) di BPBD Kabupaten Banjar, tercatat sebanyak 192 warga Kecamatan Sungai Tabuk dan Gambut sudah mengungsi akibat banjir


Di Gambut sendiri, jumlah pengungsi ada sebanyak 71 KK, 120 Jiwa dan 12 Balita. Sedangkan di Sungai Tabuk ada 17 KK, 57 Jiwa dan 3 Balita.

Untuk di Kecamatan Sungai Tabuk, warga yang tercatat sudah mengungsi berasal dari Desa Keramat dan Desa Pejambuan.

“Mereka, warga Sungai Tabuk mengungsinya di dua lokasi. Posko BPK Keramat dan salah satu bangunan di Desa Pejambuan,” jelas Plt Kalak BPBD Banjar, Agus Siswanto, Sabtu.

Sedangkan korban banjir di Kecamatan Gambut, mengungsi di Gedung Pemuda dan Pasar Gambut Baru di Jalan A Yani Km 14.

Selain mendata, saat ini Pemkab Banjar, juga sudah menyalurkan bantuan untuk masyarakat yang mengungsi. Termasuk kepada korban banjir di Kecamatan Gambut.

Sebanyak 377 pemilik rumah terdampak banjir di sana dipastikan sudah menerima bantuan paket sembako, dari Dinas Sosial P3AP2KB Kabupaten Banjar. Termasuk juga warga yang ditampung di lokasi pengungsian.

Menurut Kasi Kesejahteraan Sosial Kecamatan Gambut Erma Maulida telah diterima pagi tadi bantuan dari Dinsos P3AP2KB Kabupaten Banjar untuk korban banjir 50 paket sembako.

“Juga selimut, sarung, peralatan mandi, handuk, pembalut wanita, terpal, Pampers balita dll. Bantuan diberikan pada pengungsi dan yang terdampak banjir yang parah,” jelas Erma

Sementara itu, Lurah Gambut, Akhmad Syaukani menuturkan, warga terdampak banjir di wilayahnya inu mengungsi di tiga tempat pengungsian.

“Untuk di Gedung Pemuda ada sebanyak 12 KK, sedangkan di Pasar Gambut Baru ada 5 KK. Selain itu juga ada 16 KK yang mengungsi di rumah kerabat”

“Berdasarkan data update terakhir, Rabu 22 Januari 2025, ada 399 kepala keluarga (KK) terdampak di banjir di Kecamatan Gambut,” sambungnya.

Akhmad Syaukani, juga mengungkapkan, dari belasan RT yang terdampak, paling parah adalah RT 18, 19 dan RT 20 dengan ketinggian banjir lebih dari 60 sentimeter.

Di pertokoan Pasar Gambut Baru itu yang mengungsi ada 10 KK, terus lagi ada 9 KK di Gedung Pemuda dan 14 KK mengungsi di tempat keluarga,” lanjutnya.

Akibat banjir ini, beberapa pengungsi hanya membawa barang seadanya. Kondisinya mereka membutuhkan selimut, alas tidur dan makanan.

“Kami sudah melakukan pendataan terhadap pengungsi yang terdampak ke BPBD Kabupaten Banjar. Jadi semua yang terdata sebagai pengungsi kami diprioritaskan,” kata dia lagi.

Tak hanya permukiman, beberapa sekolah juga ikut terendam, di antaranya TK Negeri Mawar Gambut, SDN Gambut 7 dan SDN Gambut 9.

Banjir ini menyebabkan pembelajaran berubah sementara dengan menerapkan sistem daring (online). Kondisi ini bisa berubah jika volume air surut.

Camat Gambut, Akhmad Fauzan menyampaikan, bahwa data yang terdampak banjir sampai saat ini masih Kelurahan Gambut.

Sedangkan desa dan kelurahan lain, belum sama sekali memberikan laporan perkembangan atas kondisi ini.

Dari pantauan di lokasi Sabtu (25/1/2025) tepatnya di Desa Malintang Baru, Kecamatan Gambut, terlihat beberapa rumah warga mulai banyak terendam. Termasuk SD Negeri Malintang 2 yang turut terkena musibah ini.

Selain itu, ruas jalan untuk akses warga di Kelurahan Gambut pun banyak yang terendam banjir, di antaranya Gang Kasturi, Gang Mulia, Gang Papadaan Ujung, Gang Antasari, Gang Mutiara, sebagian Jalan Irigasi mulai RT 12 dan 13A, Jalan Gang Ujung Selokan Raya RT 13B, Jalan Gang D RT 14.

Selanjutnya, Jalan Kompleks Ar Raudah 2 RT 13B, sebagian Gang RT 10, Gang Amanah dan Gang Jarwo RT 24, beberapa Jalan di Gang Karang Anyar, Jalan Gotong Royong, Gang samping Bank BRI serta Kantor Kecamatan dan Kelurahan Gambut.***
nurul octaviani sbn

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here