suara banua news-MARTAPURA, Hampir satu bulan banjir merendam pemukiman warga di Desa Tunggul Irang, namun selama itu pula tak ada perhatian dari Pemerintah Kabupaten Banjar.
KENDATI air sempat surut, awal Januari lalu. Namun, pada pertengahan Januari air kembali meningkat hingga sekarang dan menyulitkan warga untuk beraktivitas, karena air juga merendam ruas jalan dengan kedalaman cukup tinggi.
Mila, warga Desa Tunggul Irang mengaku harus menempuh perjalanan sepanjang 2 kilometer dengan berjalan kaki dari rumahnya ke tempatnya bekerja karena jalanan tak bisa dilalui kendaraan.
“Terpaksa jalan kaki karena jalan tidak bisa dilewati sepeda motor. Setengah jam baru sampai ke tempat kerja,” kata Mila.
Demikian juga dengan rumahnya, juga sudah terendam banjir. Di dalam rumah, ketinggian air mencapai 15 cm.
Ia dan dua orang anaknya hanya mengandalkan ranjang saja untuk beraktivitas di dalam rumah. Sedangkan ibunya sudah mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Mila mengatakan, selama kurang lebih satu bulan itu, ia belum merasakan uluran tangan, baik transportasi maupun logistik dari Pemerintah Kabupaten Banjar.
“Sejauh ini belum ada bantuan, padahal kita disini mulai kesulitan beraktivitas, minimal sembako lah,” jelasnya.
Berdasarkan data dari Aparat Desa Tunggul Irang, air mengalami peningkatan secara berkala. Ketinggian air bervariasi hingga kedalaman 100 cm lebih.
Rumah yang terendam berjumlah 127 rumah yang dihuni 212 Kepala Keluarga dan 641 jiwa. Sebagian warga memilih bertahan di rumahnya masing-masing dengan alasan sudah terbiasa dengan kondisi ini dan untuk menjaga barang-barang berharga mereka.***
nurul octaviani sbn