suara banua news – BANJAR, Ancaman longsor tak menyurutkan semangat warga Gunung Batu. Bersama relawan dan pemerintah, mereka bahu membahu mencegah bencana serupa terulang dengan menanam 500 bibit pohon di lereng rawan longsor pada Kamis 10 Juli 2025.

AKSI penanaman ini merupakan bagian dari penutupan program Desa Tangguh Bencana (Destana) 2025.


Berbagai jenis pohon ditanam, antara lain petai, jengkol, pinang, kasturi, salam, pempakin, dan durian.

Bibit-bibit tersebut merupakan bantuan dari Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Barito.

Penanaman melibatkan warga, relawan Destana, unsur Forkopimcam, dan didampingi tim BPBD Kabupaten Banjar.

Plt Kalaksa BPBD Banjar, Yayan Daryanto, menekankan pentingnya vegetasi dalam mengurangi risiko bencana.

“Gunung Batu rawan longsor. Memperkuat vegetasi dengan menanam pohon adalah solusi terbaik karena akarnya dapat mengikat tanah dan mencegah pergerakan tanah,” jelasnya.

Daryanto menambahkan bahwa penghijauan ini bukan hanya tindakan ekologis, tetapi juga perubahan budaya peduli lingkungan.

Hal senada disampaikan Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Banjar, H. Abdullah Fahtar.

Menurutnya, pohon tak hanya pelindung fisik, tetapi juga simbol kekuatan sosial dalam menghadapi bencana.

Kapolsek Sambung Makmur, Ipda Rifani, mendukung penuh kegiatan ini dan menyebut kolaborasi lintas sektor kunci kesiapsiagaan wilayah.

“Mencegah lebih murah dan efektif daripada mengevakuasi,” tandasnya.

Kepala Desa Gunung Batu, Bilal, mengungkapkan bahwa wilayahnya memang pernah mengalami dua kali longsor pada 2024, namun tanpa korban jiwa.

Desa kini telah membentuk Tim Tangguh Bencana beranggotakan 50 orang, yang diharapkan semakin kuat dengan pelatihan dan pendampingan berkelanjutan.

Bilal berharap kegiatan serupa berlanjut di desa lain untuk meningkatkan ketangguhan menghadapi bencana.***
n octaviani sbn