SUARABANUANEWS-KARANG INTAN, KONDISI SDN Sei Alang 2 Kecamatan
Karang Intan kondisinya sangat memprihatinkan dan terkesan
terabaikan selama kurang lebih 3 tahun. Plafon kelas yang bocor, atap bangunan kelas rusak
berat akibat kualitas bangunan yang kurang baik ditambah terjangan
angin kencang disaat musim penghujan memperparah kondisi bangunan
saat ini.
Meskipun dipenuhi dengan rasa was was waktu belajar mengajar, para
murid dan guru guru SDN Sei Alang 2 tetap semangat melakoni
aktifitas mereka sehari hari sebagai pengajar dan siswa di sekolah
tersebut.
Ruang kelas sendiri sering terendam air saat hujan lebat tiba, namun anak
anak SDN 2 Sei Alang tetap semangat belajar mesti seringkali
mengeluhkan keadaan bocornya atap kelas kepada guru mereka.
Bahkan demi menjaga agar kelas tidak terkesan terlalu kumuh, tidak
jarang para guru pengajar mengecat kelas mereka sedikit demi
sedikit dengan menggunakan uang pribadi mereka.
Tahun 2008 lalu SDN Sei Alang 2 pernah mendapatkan bantuan dana
DAK, yang mana dananya sendiri tidak seberapa dan hanya
diperuntukkan untuk perbaikan atap dan 3 bilik plafon kelas dan
setelah itu tidak ada lagi lanjutan bantuan dari Pemerintah.
Kepala Sekolah SDN Sei Alang 2 Tajuddidah, S.Pd melalui wakilnya
Rusmaniah S.Pd.I yang telah 35 tahun mengabdikan dirinya sebagai guru di sekolah tersebut mengaku kondisi ini sudah berjalan kurang lebih 3 tahun dan ada kurang lebih 60 siswa dari satu RT.3 desa sungai
alang yang bersekolah di tempat tersebut.
” Kami baru mengirimkan proposal Perbaikan SDN Sei Alang 2
sendiri di tahun 2019 ini untuk 3 bilik, dan 3 bilik lagi di tahun
2020 ” terangnya.
Tajuddidah menambahkan Sekolah SDN sei Alang 2 berdiri sejak tahun 1979. dan pernah
memiliki murid sebanyak 70 orang dan terdapat kurang lebih 10
tanaga pengajar yaitu 9 PNS dan 1 Honorer, yang mana 4 kelas sudah
menjalani kurikulum ke 13 dan 2 kelas KTSP.
” kami selaku dewan guru, murid, serta orangtua mengaku khawatir
dengan kondisi sekolah yang saat ini tidak layak pakai tersebut ”
kesahnya.
Pembakal desa Sei Alang Sairaji juga mengungkapkan, kondisi parah sekolah SDN Sei
Alang 2 tersebut sudah dimusrembangkan tahun 2017 dan tahun
2018, namun sampai tahun 2019 tidak ada realisasinya. Karena tidak
ada respon dari pemerintah itulah akhirnya warga bersama komite
orang tua siswa mengambil inisiatif sendiri untuk mengadakan
penggalangan dana sukarela atau swadaya masyarakat.
” Sudah ada musyawarah desa bersama komite terkait rehab sekolah
tersebut, rencananya penggalangan dana ini akan dijalankan selama
2 bulan mulai Januari hingga Februari 2019 ” terangnya
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar Maidi Armansyah
mengungkapkan, terkait masalah yang dialami oleh SDN Sei Alang 2
tersebut pihaknya sudah mendapat laporan dan juga sudah ada solusi
bahwa akan dianggarkan dalam APBD atau APBN tahun 2019.
” Dalam waktu dekat kami akan menurunkan tim survey dari bidang
sarana dan prasarana Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar dan
konsultan pengawas untuk menaksir berapa biaya yang diperlukan
untuk perbaikan Sekolah tersebut ” tukasnya.
Maidi menambahkan, setelah tim melakukan survey maka kemungkinan
dekat perbaikan akan bisa dilakukan di sekitar bulan maret 2019
mendatang.
Ironisnya lagi, dari sekian spanduk caleg yang bertebaran di desa Sei
Alang tak satupun yang datang untuk berkunjung maupun melihat
kondisi sekolah tersebut, bahkan aggota terpilih Komisi 1 dapil 2
Kabupaten Banjar juga tidak menunjukan empati bahkan sampai saat ini
belum pernah berkunjung dan memantau kondisi sekolah tersebut dan
hanya mantan Wakil rakyat komisi 1 DPRD Kabupaten Banjar
sebelumnya seperti Warhamni dan komisi 4 bidang pendidikan DPRD
Kalsel yang pernah berkunjung.(BS)