suara banua news – BANJARBARU, Sungguh ironi nasib Kaderi Masri (67) warga tidak mampu Kelurahan Sungai Besar, Kecamatan Banjarbaru Selatan, Pemerintahan Kota (Pemko) Banjarbaru hanya bisa terbaring dikasurnya akibat sakit Abcessus (bisul) parah yang sudah menyebar mengenai tulang. Penyakit ini sudah dideritanya sejak Oktober 2019 lalu.
Untuk itulah, Tim Relawan Donasi Kalimantan Selatan (RDK) berjuang jor-joran melakukan penggalangan dana guna keperluan berobat dan biaya oprasi Kadri Masri hingga sekarang.
“Sebelumnya, Kaderi Masri sempat kita bawa untuk mendapat perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Idaman Banjarbaru, yang kemudian pihak rumah sakit pun merujuknya ke RS Ulin Banjarmasin untuk penindakan lebih lanjut yakni, dioperasi,” ujar Siti Aminah, Wakil Ketua Korwil RDK Banjarbaru kepada suarabanuanews.com, Selasa (11/2/2020).
Sayangnya, papar Aminah lebih jauh, unuk melakukan tindakan operasi tentunya membutuhkan biaya yang sangatlah besar, sehingga upaya oprasi tersebut pun akhirnya batal dilaksanakan.
“Permasalahan yang dihadapi Pak Kaderi Masri bukan hanya soal biaya saja, tetapi dia juga tak memiliki kartu jaminan kesehatan seperti BPJS, lantaran tak bisa didaftarkan sebagai peserta BPJS,” jelasnya.
Ihwal tersebut, dikatakan Aminah, lantaran Kaderi Masri masih terdata memiliki kartu jaminan kesehatan dari tempat ia bekerja sebelumnya sebagai petugas keamanan. Meskipun Kadri Masri sudah lama sekali tidak bekerja pada perusahaan tersebut.
“Karena masih terdata memiliki kartu jaminan kesehatan meskipun sudah tak berlaku lagi, itulah penyebab Kaderi Masri tak dapat didaftarkan sebagai peserta BPJS. Agar dapat memperoleh kartu jaminan kesehatan, mungkin data berkas itu harus dicabut dulu, sehingga kartu BPJS pun dapat dibikinkan,” tuturnya.
Kendati, terkendala sejumlah permasalahan baik, biaya perawatan, oprasi, hingga kesulitan mendaftarkan Kadri Masri sebagai peserta BPJS. Namun, Aminah bersama tim RDK lainya tak pernah putus asa, dan kembali membawa Kaderi Masri ke RSUD Idaman untuk mendapat perawatan petugas medis RSUD Idaman Banjarbaru.
“Untuk perawatan Kaderi Masri saat ini kita hanya menggunakan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM), sembari melakukan penggalangan dana. Yang penting Kaderi Masri saat ini sudah berada di Ruang Nuri, lantai II RSUD Banjarbaru guna mendapat perawatan,” ungkapnya.
Ketika ditanya suarabanuanews.com, perihal instansi mana saja yang pernah menyambangi gubuk kecilnya. Sembari meringis kesakitan didampingi Parida (53) sebgai istrinya.***
suara banua news
**